Berbicara tentang sosok Waliyulloh di jaman sekarang memang sangat sulit di nalar oleh akal sehat, Kalau jaman dahulu sosok Waliyulloh dapat di jumpai di setiap daerah karena derajatnya di tinggikan dan di tampakkan karomahnya oleh Alloh SWT sebagai “Himmatul Ummah” sosok manusia yang mempunyai kharisma dan karomah tinggi di hadapan Ummat seperti kisah perjuangan Wali songo tapi di jaman sekarang Derajat dan Karomah kewaliaan tidak semua di tampakkan dan banyak Para Waliyulloh menutup diri dari pandangan sifat manusia karena takut terjadi Fitnah di tengah umat karena kehidupan manusia yang selalu berubah cendrung kepada kehidupan duniawiyah dan jauh dari ilmu agama. Ada beberapa pendapat dari teman teman saya yang mengangap bahwa apa yang saya ceritakan tentang Habib Syaikhon mengada ada , mengandung Kufarat, tahayyul akan tetapi bagi Waliyulloh kemampuan tersebut bukanlah sesuatu yang beliau cari itu adalah anugrah alloh yang diberikan kepada para waliyulloh ,Karena mereka telah melakukan pengembangan potensi ruh dengan cara melakukan amal khariqul ‘adah (amal ibadah yang melampaui lazimnya kesanggupan manusia), lalu Allah pun menganugrahkan kepada mereka kemampuan khariqul ‘adah (kemampuan melakukan sesuatu hal yang berada di luar kemampuan lazimnya manusia).
Teman teman saya yang menolak karamah al-awliya’, disebabkan mereka tidak mengetahui persoalan ini kecuali kulitnya saja. Mereka tidak mengetahui perlakuan Allah terhadap para wali. Sekiranya orang tersebut mengetahui hal-ihwal para wali dan perlakuan Allah terhadap mereka, niscaya mereka tidak akan menolaknya. Penolakan mereka terhadap karamah al-awliya’, disebabkan oleh kadar akses mereka terhadap Allah hanya sebatas menegaskan-Nya bersungguh-sungguh di dalam mewujudkan kejujuran (al-shidq); bersikap benar dalam mewujudkan kesungguhan sehingga meraih posisi al-qurbah (dekat dengan Allah). Sementara mereka buta terhadap karunia dan akses Allah kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Demikian juga buta terhadap cinta (mahabbah) dan kelembutan (ra’fah) Allah kepada para wali. Apabila mereka mendengar sedikit tentang hal ini, mereka bingung dan menolaknya.
karomah yang dimiliki para Wali adalah merupakan sesuatu perkara yang terjadi diluar kemampuan akal manusia biasa untuk memikirkan atau menciptakan .perkara itu ( karomah) diberikan Alloh kepada hambanya yang sudah terang kebaikannya( shalehnya), setiap sikap perbuatan dan ucapannya serta keadaan hatinya selalu bergerak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam yang dibawa oleh Rosululloh SAW baik dalam segi syaria’t atau aqidah serta akhlaknya.
Oleh karena itu bagi Waliyulloh dengan Karomahnya kadang-kadang tampak keanehan-keanehan baik dalam sikap tindakan dan ucapan yang tidak begitu saja mudah bagi akal manusia biasa untuk memahaminya. Sebagai contoh karomah ialah seperti dapat dilihat adanya peristiwa Maryam yang disebut dalam surat Ali Imron ayat 37, juga peristiwa Ashabul Kahfi dalam surat al kahfi ayat 25 dan tidak berbeda pula halnya dengan Karomah-karomah Para Habaib dan Para Ulama yang saya tulis tersebut seperti karomahnya Al Habib Abduloh bil Faqih yang selalu bertemu langsung dengan Rosululloh begitu pula dengan KH.Hamim Djazuli (Gus Miek) yang melakukan dakwahnya ditempat hiburan malam/diskotik begitupun dengan Habib syaikhon al bahar. Semoga Alloh dapat mempertemukan saya dan mungkin para muhibbin dengan Habib Syaikhon Al bahar sekedar mencium tangan dan menjabat tangannya sebagai rasa Mahabbah dan cinta terhadap Ulama dan waliyulloh. Wallohu a’lam
Sumber : http://sachrony.wordpress.com